Monday, May 23, 2011

HIV AIDS SEMBUH DENGAN XAMTHONE PLUS DARI BIN MUHSIN GROUP


XAMTHONE PLUS Jus manggis untuk segala penyakit HIV / AIDS .
Peluang usaha waralaba jus manggis xamthone plus klik www.waralabaxamthone.com
UNTUK BELANJA ONLINE KLIK www.binmuhsingroup.com
DETAILPRODUK KUNJUNGI www.grosirxamthoneplus.blogspot.com
UNTUK PEMESANAN HUBUNGI :
HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
=====

Human Immunodeficiency Virus (HIV) ialah virus yang secara terus menerus merusak sel-sel darah putih atau limfosit yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah gejala yang ditimbulkan akibat rusaknya kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV atau virus-virus lainnya serupa dengan HIV.

* Gejala

ü Beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi HIV, ia akan sering menderita demam, flu diare, dan rasa tidak enak badan yang berlangsung 3-14 hari.

ü Periode tanpa gejala. Stelah 3-4 tahun kemudian si penderita tidak merasakan gejala penyakit berbahaya, ia akan tampak sehat seperti orang lain yang benar-benar sehat.

ü Di tahun ke-5 atau ke-6 mulailah mengalami diare berulang, demam yang timbul-hilang dan berkeringat di malam hari, penurunan berat badan secara tiba-tiba dan drastic, lelah, anemia, sering sariawan, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening, terjadinya beragam infeksi, kanker bahkan kematian.

Selain gejal-gejal di atas, sebagai tanda/gejala munculnya AIDS dapat ditandai dengan:

ü Infeksi jamur (Thrush), yaitu pertumbuhan berlebihan jamur di dalam mulut, vagina dan kerongkongan.

ü Pneumonia (radang paru) pneumokistk

ü Toksoplasmosis

ü Tuberculosis

ü Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI), yaitu infeksi bakteri penyebab demam kambuhan, diare hebat, penurunan berat badan, dan rasa sakit umum.

ü Leukoensefalopati multifocal progresif, yaitu infeksi penyebab hilangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh (lumpuh) kemudian kematian.

ü Infeksi sitomegalovirus, yaitu infeksi yang menyerang retina mata sehingga menyebabkan kebutaan.

ü Sarkoma Kaposi, berupa tumor yang tidak terasa sakit, berwarna merah sampai keunguan.

ü Kanker, biasanya kanker kelenjar getah bening di otak atau organ dalam, atau juga kanker rektum.

* Penularan

ü Melalui pertukaran darah (tranfusi darah)

ü Melalui masuknya sperma dan induk telur (seks tidak aman)

ü Melalui peemakaian jarum suntik, jarum tindik, peralatan pencet jerawat, dll

ü Melalui tranplantasi organ tubuh

ü Melalui ibu hamil (menurunkan virus HIV) kepada bayi yang dikandungnya, yaitu melalui plasenta, jalan lahir dan juga ASI

ü Dan virus juga terdapat pada air mata, air kemih dan air ludah

* Penanganan HIV/AIDS

Sebelum seseorang benar-benar dinyatakan terkena atau terjangkit virus HIV atau terkena penyakit AIDS, ia harus terlebih dahulu menjalani tes. Tes HIV bersifat sukarela dan rahasia. Sukarela artinya ia melakukan tes atas dasar kesadarannya sendiri, bukan atas paksaan atau tekanan dari orang lain, sedangkan rahasia berarti apapun hasil tesnya (positif atau negatif), hasilnya hanya boleh diberitahu langsung kepada orang yang bersangkutan/tidak boleh diwakilkan oleh siapapun (termasuk orang tua dan pasangan).

Tes yang harus dijalani oleh seorang yang diduga terjangkit virus HIV yaitu tes ELISA (Enzime Linked Immuno Sorbent Assay) yang relative akurat hasilnya. Tes ELISA dilakukan sebanyak dua kali pada contoh darah yang sama untuk memastikan keakuratan hasilnya, yaitu untuk mengetahui keberadaan antibody terhadap virus HIV. Bila hasil keduanya positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan dengan cara Western Blot atau Immunofluoresensi. Jika dalam tes tersebut juga dinyatakan positif, dapat dipastikan orang tersebut terinfeksi HIV.

Seperti yang telah kita ketahui selama ini, belum ditemukannya obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS. Namun telah ditemukan beberapa langkah penanganan untuk memperlambat perkembangan dari HIV/AIDS, antara lain:

ü Penanganan suportif

Pengobatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi si penderita HIV/AIDS, dengan cara pemberian gizi, obat, vitamin, dan juga bimbingan psikososial yang baik yang dapat dilakukan di rumah atau hanya di tempat pelayanan kesehatan sederhana.

ü Pengobatan infeksi oportunistik (IO)

Pengobatan ini diberikan pada saat kekebalan tubuh penderita menurun. Langkah atau cara penanganannya disesuaikan dengan pola mikroba dalam tubuh penderita dan kondisi lingkungannya.

ü Pengobatan antiretroviral

Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah virus HIV dalam tubuh.

Pengobatan apa atau langkah yang mana yang sesuai dengan penderita sehingga lebih tepat guna, tentunya tidak terlepas dari peran medis dalam hal ini dokter di bidangnya, sehingga baik vitamin, maupun obat yang digunakan tidak menimbulkan efek di luar yang diharapkan.

* Pencegahan HIV/AIDS

Cara-cara pencegahan HIV/AIDS dipusatkan kepada pendidikan masyarakat mengenai bagaimana HIV/AIDS tersebut tertularkan. Cara-cara pencegahan tersebut adalah:

ü Untuk orang sehat: abstinens (tidak melakukan hubungan seksual) dan seks aman (memakai pelindung)

ü Untuk penderita HIV positif: abstinens, seks aman, tidak mendonorkan darah atau organ, memberitahu mitra seksualnya sebelum dan sesudah terinfeksi dan mencegah kehamilan.

ü Untuk pemakai obat-obatan (napza): menghentikan suntikan bekas atau bersama-sama dan mengikuti program rehabilitasi.

ü Untuk pekerja medis/professional kesehatan: menggunakan sarung tangan lateks pada setiap kontak dengan cairan tubuh dan menggunakan suntikan sekali pakai.

* Imunisasi, Diet dan Olahraga

Bagi seorang yang terjangkit HIV positif, perlunya diberikan imunisasi yang bertujuan mengurangi infeksi oportunistik. Imunisasi yang diberikan berupa:

Jenis Imunisasi

Penyakit Terkait

Dosis

Keterangan

Virus Hepatitis B (HBV)

Hepatitis B

Dengan 3 suntikan dalam periode 6 bulan

Dianjurkan dilakukan kecuali si penderita terbukti kebal atau hepatitis aktif. Suntikan tambahan mungkin dibutuhkan bila tingkat antibodi terlalu rendah.

Influenza

Flu

Dengan 1 suntikan

Harus diberikan tiap tahun. Hanya vaksin flu suntik yang sebaiknya diberikan bagi mereka HIV positif bukan vaksin semprot (FluMist/LAIV)

Cacar, mumps dan Rubella (MMR)

Cacar,

Mumps,

Rubella (cacar Jerman)

Dengan 1 atau 2 suntikan

Satu-satunya vaksin hidup yang dianjurkan untuk HIV positif dewasa.

Polysaccharide pneumoccal

Pneumonia

Dengan 1 atau 2 suntikan

Sebaiknya diberikan begitu didiagnosis HIV kecuali telah mendapat vaksin dalam 5 tahun terakhir.

Tetanus dan Difteria Toksoid (Td)

Lockjaw,

Difteri

Dengan 1 suntikan

Ulangi setiap 10 tahun

Virus Hepatitis A (HAV)

Hepatitis A

Dengan 2 suntikan dalam periode 1 atau 1.5 tahun

Dianjurkan untuk pekerja kesehatan, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, pengguna napza suntik, penderita dengan liver kronis (termasuk Hepatitis B atau C kronis), hemophilia, dan penderita yang akan bepergian ke beberapa tempat di dunia.

Vaksin kombinasi Hepatitis A/ B (Twinrix)

Hepatitia A,

Hepatitis B

Dengan suntikan dalam periode 1 tahun

Digunakan pada mereka yang membutuhkan imunisasi HAV dan HBV.

Haemophilus influenza tipe B

Bacterial meningitis

Dengan 1 suntikan

Orang yang HIV positif dan pekerja kesehatan perlu membahas apakah jenis imunisasi ini diperlukan.

Meningococcal

Bakterial meningitis

Dengan 1 suntikan

Dianjurkan bagi mahasiswa, tentara dan orang-orang yang bepergian ke beberapa tempat di dunia.

Tidak dianjurkan bagi orang yang dewasa HIV positif

Anthrax

Anthrax

Vaksin smallpox dan varicella yang sekarang ada merupakan vaksin hidup. Kecuali vaksin MMR, vaksin hidup tidak dianjurkan bagi orang dengan HIV. Walaupun vaksin anthrax yang sekarang berlisensi tidak untuk vaksin hidup, Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi tidak menganjurkan vaksinasi untuk anthrax.

Smallpox

Smallpox

Varicella

Chicken pox

Varicella-zoster

Shingles

Diet disertai olahraga dapat membantu mengatasi gejala-gejala seperti diare, mual-mual dan kelelahan, serta retribusi lemak dan kelainan metabolisme seperti gula darah, kolesterol dan trigliserida tinggi.

Diet yang diperlukan oleh HIV positif dewasa yaitu mempertahankan berat badan ideal yang cukup kalori. Sedikitnya anda memerlukan 34-40 kalori berat tubuh ideal. Namun kebutuhan kalori meningkat pada saat infeksi dan demam.

Ø Bila berat badan stabil dan tidak ada infeksi opertunistik (IO), gunakan 34-40 kalori/kg. contoh jika berat badan anda 70kg, anda membutuhkan kalori sebanyak lebih kurang 2,380 kalori/hari (70x34).

Ø Bila anda memiliki IO, gunakan 40 kalori/kg. (contoh: 70kgx40=2,800 kalori/hari)

Ø Bila anda kehilangan berat badan maka gunakan 50 kalori/kg. (contoh: 70kgx50=3,500 kalori/hari)

No comments:

Post a Comment